Andreas Susetyo Nilai APBN Bisa Jadi Pemantik Investasi di IKN

12-06-2023 / KOMISI XI
Anggota komisi XI DPR RI Andreas Susetyo dalam rapat kerja Komisi XI dengan Menteri Keuangan RI di Gedung Nusantara I, pada Senin (12/6/2023). Foto : Farhan/Man

 

Anggota komisi XI DPR RI Andreas Susetyo meminta pemerintah untuk menyampaikan desain kebijakan pembiayaan Ibu Kota Nusantara (IKN). Seperti diketahui bahwa pembangunan IKN diperkirakan akan memakan biaya hingga Rp466 triliun dan sebesar 30 persen pembiayaannya berasal dari kocek negara alias APBN.

 

“Kita tahu bahwa desain dari pembiayaan IKN yang dari awal itu adalah hanya sebagian kecil, 30 persen yang dikeluarkan APBN sisanya adalah swasta. Tapi kita paham bahwa swasta akan masuk trigger kalau ada beberapa kondisi tertentu yang terpenuhi. Nah desain kebijakan inilah yang sebetulnya sangat penting untuk kelanjutan dari pada proses IKN,” ujar Andreas dalam rapat kerja Komisi XI dengan Menteri Keuangan RI di Gedung Nusantara I, pada Senin (12/6/2023) 

 

Sebagai salah satu agenda prioritas pemerintah, pembiayaan IKN menjadi bagian fokus strategis belanja negara tahun 2024. Agenda prioritas lain yang pembiayaannya bergantung pada apbn adalah terselenggaranya pemilu dan pilkada. Menteri Keuangan menyampaikan bahwa terdapat 7 (tujuh) fokus strategis belanja negara dari total 33 fokus Kemenkeu. 

 

“Mungkin juga nanti bisa ditambahkan karena ini termasuk disampaikan sebagai kebijakan prioritas, nah desain kebijakan ini yang belum pernah kita ketahui. Kalau angka itu kan mengikuti kebijakannya. Jadi kebijakannya bagaimana? Nanti termasuk rencana pemanfaatan aset-aset. Swasta itu akan masuk kalau sudah ada prakondisi tertentu. Kalau nggak, nggak mungkin (akan berinvestasi),” lanjut Politisi Fraksi PDI-P itu.

 

Legislator Dapil Jawa Timur V itu lantas menyarankan adanya campur tangan APBN yang cukup besar pada awal pembangunan IKN sehingga bisa menjadi pemantik bagi pihak swasta untuk berinvestasi. Hal ini menurutnya bisa menghindari kondisi saling tunggu dalam berinvestasi. 

 

“Apa tidak sebaiknya APBN untuk masuk cukup besar di awal tapi bisa men-trigger swasta, daripada sebetulnya kita desainnya ini nanti saling nunggu, (sepeti analogi) chicken and egg. Jadi ini mungkin kebijakan ini juga perlu disampaikan,” usulnya. (uc/rdn)

BERITA TERKAIT
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...
Komisi XI Minta BI Lakukan Sosialisasi Masif Penggunaan ID Payment
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Batam-Komisi XI DPR RI menyoroti isu Payment ID yang belakangan menuai polemik di tengah masyarakat. Polemik tersebut terjadi lantaran...
PPATK Jangan Asal Blokir Rekening Masyarakat
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Pemblokiran puluhan juta rekening oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) menimbulkan polemik. Diberitakan di berbagai...